Berbicara tentang permasalahan data center, tentu banyak praktisi IT yang sudah sering mengalaminya. Apalagi, bila terjadi permasalahan tersebut menyebabkan yang namanya downtime. Tentu hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar pada perusahaan.
Dan bila perusahaan tersebut berada di bidang online, maka resiko tersebut akan menjadi dua kali lipat. Maka dari itu, alangkah baiknya apabila kita bisa merangkum beberapa permasalahan data center beserta solusinya.
Pengertian Data Center
Data center adalah fasilitas fisik yang dirancang untuk menyimpan, mengelola, dan mengolah sejumlah besar data, termasuk perangkat keras komputer, perangkat jaringan, penyimpanan data, dan infrastruktur pendukung lainnya. Data center berfungsi sebagai pusat pengolahan informasi kritis untuk organisasi atau lembaga, dan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menyediakan layanan berbasis komputer, penyimpanan data, dan menjalankan aplikasi bisnis yang penting.
Data center dapat berukuran kecil, seperti yang digunakan oleh bisnis skala kecil atau cabang perusahaan, hingga sangat besar, seperti pusat data skala raksasa yang digunakan oleh perusahaan teknologi besar atau penyedia layanan cloud. Ukuran dan kompleksitas data center bervariasi tergantung pada kebutuhan dan kapasitas yang diperlukan oleh organisasi.
Gambar. Kontruksi Data Center
Sejarah Data Center
Sejarah data center dimulai pada era komputer awal, di mana perangkat komputer yang besar dan canggih hanya mampu melakukan tugas-tugas dasar. Pada tahun 1940-an dan 1950-an, data center pertama berupa “kamar mesin” atau “komputer besar” digunakan untuk mengolah data dengan bantuan punched cards. Mesin-mesin ini membutuhkan ruang yang luas dan kondisi lingkungan yang stabil agar dapat beroperasi secara efisien.
Pada tahun 1960-an, muncul era mainframe, di mana perusahaan-perusahaan besar dan lembaga pemerintahan mulai mengadopsi komputer mainframe yang mahal dan kuat. Data center menjadi semakin penting untuk mengoperasikan dan mengelola mainframe ini. Pada masa ini, konsep konsolidasi data center mulai muncul, dengan beberapa perusahaan menggabungkan berbagai sistem komputer mereka ke dalam satu lokasi pusat.
Downtime, Momok Masalah Data Center
Ketika semakin banyak perusahaan sudah menggunakan data center, muncul banyak permasalahan yang kemudian menjadikan momok bagi para praktisi IT, yaitu Downtime. Yaitu putusnya aliran data akibat matinya data center yang bisa disebabkan oleh putusnya aliran listrik secara tiba-tiba ataupun korsleting pada perangkat data center.
Ketika hal ini yang terjadi, maka hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar, mulai dari hilangnya data, hingga kerusakan perangkat. Perusahaan juga dapat mengalami kerugian finansial yang diakibatkan oleh hal ini. Belum lagi apabila banyak klien yang turut menggunakan layanan data center tersebut. Maka mereka tidak dapat mengakses data tersebut sama sekali.
Downtime, merupakan puncak dari berbagai permasalahan yang terjadi di data center. Ada banyak permasalahan yang bisa terjadi dan menyebabkan hal tersebut. Kami telah merangkum setidaknya ada 7 permasalahan yang dapat terjadi pada data center dan juga solusinya.
Permasalahan Data Center
- Desain dan perencanaan Data center
Solusinya: Selalu gunakan desain dan perencanaan yang detail dalam membangun sebuah infrastruktur data center. Pastikan membangun secara bertahap mulai dari struktur dasar, hingga perangkat analisis data di kemudian hari.
- Sistem kelistrikan & Grounding
Solusinya: Pilih layanan pemasangan data center yang bersertifikat dan terpercaya. Karena banyak sekali perangkat yang dibutuhkan agar sistem kelistrikan dapat berjalan lancar dan tanpa gangguan. Uji kualitas dari catu daya data center dengan menggunakan Power Quality Analyzer. Lakukan profiling dari catu daya pada data center. Untuk Power Quality Analyzer yang tepat untuk tujuan ini adalah HIOKI Power Quality Analyzer PQ3198. Yang mampu merekam anomali-anomali kualitas daya seperti flicker, transient, dan harmonic baik tegangan atau arus. Dan untuk menguji kualitas grounding pada sistem listrik pada data center dapat digunakan HIOKI Clamp On Earth Tester Ft6380-50. Grounding yang baik bedasarkan PUIL 2000 adalah dibawah 5 Ohm.
3. Downtime Tidak Terduga
Solusinya: Implementasi redundansi, pemeliharaan rutin, perencanaan pemadaman darurat, serta penggunaan teknologi pemulihan bencana. Masalah ini juga bisa diatasi dengan prosedur predictive maintenance dengan melakukan pengujian kualitas daya secara preventif.
4. Kerusakan akibat suhu yang tidak sesuai
Solusinya: Untuk mengatasi kerusakan komponen akibat suhu, tentu kita dapat menggunakan aplikasi monitoring power dan cooling. Aplikasi ini dapat memantau suhu dan merekomendasikan suhu cooling yang dibutuhkan untuk mengatasi beban tersebbut. Bahkan beberapa ada yang bisa memberikan forecast untuk kebutuhan yang akan datang. Walaupun begitu, umumnya suhu yang rendah sangat diperlukan untuk efisiensi operasi data center
5. Validitas Data
Solusinya: Data yang valid adalah output yang diharapkan dalam sebuah data center. Maka dari itu selalu berikan akses yang terbatas bagi administrator untuk mengakses database. Bila orang yang tidak bertanggung jawab diberikan kesempatan, maka tidak heran jika data yang ada tidak valid.
6. Sistem Perlindungan bencana
Solusinya: Selain perangkkat backup listrik seperti UPS dan genset, tentu diperlukan infrastruktur colocation untuk membackup data berharga yang dimiliki. Walaupun membutuhkan dana yang tidak sedikit, hal ini tentu diperlukan mengingat negara kita salah satu yang paling rawan bencana.
7. Sistem Pengawasan dan Keamanan
Solusinya: Tentu saja dengan memanfaatkan perangkat keamanan seperti kamera pemantau atau CCTV. Perangkat ini bisa dipasang untuk memantau bagian dalam maupun luar data center. Jangan lupa juga untuk menggunakan pintu akses khusus agar tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam infrastruktur data center.
Kesimpulan Artikel:
Data center memiliki peran penting dalam menyimpan, mengelola, dan mengolah data untuk organisasi atau lembaga. Namun, keberadaannya juga membawa risiko, terutama terkait dengan downtime yang dapat menyebabkan kerugian signifikan. Dalam artikel ini, telah diulas sejarah data center dan dilema utama yang dihadapi, terutama seputar downtime.
Downtime, sebagai momok utama, dapat disebabkan oleh berbagai permasalahan seperti desain dan perencanaan yang kurang baik, masalah sistem kelistrikan, hingga kerusakan akibat suhu yang tidak sesuai. Solusi yang diajukan mencakup desain dan perencanaan yang detail, pemilihan layanan pemasangan yang terpercaya, implementasi redundansi, pemeliharaan rutin, dan penggunaan teknologi pemulihan bencana.
Tak hanya itu, artikel ini juga menyoroti permasalahan lainnya seperti validitas data, sistem perlindungan bencana, dan sistem pengawasan serta keamanan. Solusi yang diusulkan termasuk pengaturan akses terbatas, infrastruktur colocation, dan penggunaan perangkat keamanan seperti kamera pemantau.
Dengan memahami permasalahan yang mungkin muncul di data center dan menerapkan solusi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko downtime dan melindungi integritas serta keamanan data mereka.
sumber ilustrasi: https://ilogo.co.id/