Kinerja sistem grounding ditentukan oleh kualitas 5 komponen yang semuanya sama pentingnya. Berikut 5 komponen yang berpengaruh pada kinerja sistem grounding:
1. Konduktor Elektroda Grounding
Biasanya dibuat dari tembaga atau baja berikat tembaga, konduktor elektroda grounding harus cukup besar untuk menahan arus gangguan maksimum yang tersedia selama waktu pembersihan maksimum.
2. Koneksi Grounding
Sering diabaikan, koneksi grounding digunakan untuk mengikat elemen-elemen sistem elektroda bersama-sama. Koneksi yang dilas secara eksotermik memberikan ikatan molekul yang tidak akan pernah kendur atau terkorosi. Konektor mekanis, seperti jenis crimp, baut, dan irisan, bergantung pada kontak permukaan titik-ke-titik fisik untuk menjaga integritas koneksi listrik.
“IEEE® Standard 837 (Standar untuk koneksi grounding gardu permanen yang memenuhi syarat) memberikan informasi terperinci tentang aplikasi dan pengujian koneksi grounding permanen.“
3. Elektroda Grounding
Elektroda grounding menyediakan koneksi fisik ke tanah dan merupakan instrumen yang digunakan untuk membuang arus ke dalamnya. Ada dua jenis elektroda utama:
- Elektroda ‘Natural’ adalah intrinsik untuk fasilitas dan termasuk pipa air bawah tanah logam, rangka logam bangunan (jika secara efektif di-ground), dan tulangan pada pondasi beton.
- Elektroda ‘Buatan’ dipasang secara khusus untuk meningkatkan kinerja sistem tanah dan termasuk jerat kawat, pelat logam, konduktor tembaga yang terkubur dan batang atau pipa yang digerakkan ke tanah. Batang tanah adalah elektroda yang paling banyak digunakan.
4. Elektroda Untuk Ketahanan Tanah
Jumlah permukaan tongkat grounding atau arde (ground rod) dan penggantian tongkat adalah faktor pengendali. Penggandaan diameter mengurangi resistensi hanya 10% dan tidak hemat biaya.
TIP // Menggandakan panjang tongkat grounding (ground rod) , secara teoritis mengurangi resistensi hingga 40%. Solusi paling umum adalah penempatan yang tepat dari banyak tongkat yang didorong ke kedalaman yang diperlukan.
5. Tanah
Resistivitas tanah, diukur dalam ohm-sentimeter atau ohm-meter, memainkan peran penting dalam menentukan kinerja keseluruhan sistem grounding dan harus diketahui sebelum sistem grounding yang tepat dapat direkayasa.
Mengukur resistivitas tanah memungkinkan insinyur desain untuk menemukan area dengan tanah yang paling konduktif dan untuk menentukan kedalaman tanah konduktif sehingga elektroda dapat ditempatkan dengan tepat.
Sistem grounding akan membawa arus yang sedikit atau tidak ada untuk jangka waktu yang lama sampai terjadi gangguan atau sambaran petir atau transien lainnya membutuhkan disipasi. Pada saat itu, komponen sistem grounding akan diharapkan berkinerja seperti baru sambil melakukan banyak arus.
Sebagian besar sistem grounding disembunyikan di bawah tingkat, membuat inspeksi komponen grounding menjadi sulit atau tidak mungkin. Lingkungan bawah tanah sangat keras. Pemilihan awal komponen yang digunakan dalam sistem grounding sangat penting untuk efektivitas jangka panjangnya.
Perbedaan antara elektroda ‘Natural’ dan ‘Buatan’
Elektroda grounding adalah komponen penting dari sistem grounding. Banyak jenis elektroda yang tersedia, beberapa “alami” dan beberapa “dibuat”. Jenis alami termasuk pipa air bawah tanah logam, rangka logam bangunan (jika secara efektif di-ground), kawat tembaga atau tulangan pada pondasi beton atau struktur atau sistem bawah tanah.
Pertimbangan harus diberikan pada pengikatan bumi alami untuk memastikan kesinambungan listrik dengan “tanah” fasilitas lainnya.
Elektroda “Buatan” secara khusus dipasang untuk meningkatkan sistem grounding atau grounding. Elektroda grounding ini idealnya harus menembus ke tingkat kelembaban di bawah permukaan tanah untuk mengurangi resistensi. Mereka juga harus terdiri dari konduktor logam (atau kombinasi jenis konduktor logam), yang tidak menimbulkan korosi berlebihan selama periode waktu yang diharapkan untuk mereka layani.
Elektroda yang dibuat termasuk tongkat grounding (arde) atau pipa yang digerakkan ke bumi, pelat logam yang terkubur di bumi atau cincin kawat tembaga yang mengelilingi struktur.
PERHATIAN: Perpipaan gas bawah tanah atau elektroda aluminium TIDAK diizinkan untuk digunakan sebagai elektroda ground.
Kesimpulan
Sistem grounding SANGAT penting. Tidaklah mahal untuk membangun sistem tanah yang sesuai selama konstruksi awal suatu fasilitas, tetapi bisa sangat mahal untuk menambahnya, meningkatkannya, atau menggantinya setelah fasilitas tersebut selesai.
Perawatan harus diambil untuk merancang sistem yang sesuai baik untuk membersihkan kesalahan tanah dan menghilangkan energi petir.
Sumber: electrical-engineering-portal.com /good-grounding-system
Bagaimana cara pembuatan Grounding untuk Mesin ATM,serta komponen2 apa saja yang harus di sediakan…Mhn petunjuk/penjelasannya.thanks😇