Dari sekian banyak sumber energi, baterai termasuk bagian yang memiliki peranan sangat besar bagi kebutuhan manusia. Baterai merupakan salah satu sumber energi listrik yang sangat diandalkan untuk mengoperasikan peralatan elektronik yang bersifat portabel atau dapat dibawa kemana-mana. Berdasarkan kepraktisan tersebut maka dibuat benda yang dapat menyimpan sumber energi listrik dalam waktu tertentu. Perkembangan teknologi baterai telah mencuri perhatian yang tidak kecil dari kalangan produsen ekeltronik, diantaranya CE (Consumer Electronic).
Ada beberapa jenis baterai yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu baterai primer dan baterai sekunder. Kedua baterai tersebut memiliki sifat yang sama yaitu mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai sekunder adalah baterai yang dapat diisi ulang (Rechargeable Battery) misal baterai telepon genggam. Baterai primer adalah baterai yang bersifat disposable/sekali pakai. Baterai primer mempunyai nilai ekonomis yang tinggi sehingga baterai jenis ini banyak dijumpai di toko-toko besar maupun kecil.
Sebuah baterai primer tersusun atas tiga komponen penting, yaitu batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) dan pasta sebagai elektrolit (penghantar). Baterai memiliki sifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Komponen-komponen penting penyusun suatu baterai ternyata memiliki unsur kimia yang dapat membahayakan dan mencemari lingkungan dan termasuk dalam kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Baterai bekas merupakan baterai yang sudah tidak digunakan lagi. Baterai mengandung berbagai macam bahan kimia seperti merkuri, mangaan, timbal, nikel, lithium, dan kadmium. Merkuri, timbal, nikel, lithium dan kadmium sering ditemukan dalam baterai sekunder, sedangkan mangan sering ditemukan dalam baterai primer.
Baterai dapat menghantarkan arus listrik karena adanya proses perpindahan muatan. Perpindahan muatan listrik dikenal dengan nama arus listrik, besarnya diukur dalam ampere. Arus dapat terdiri dari partikel bermuatan apapun yang berpindah; biasanya adalah elektron, tetapi muatan apapun yang berpindah menghasilkan arus. Menurut konvensi lama, arus positif didefinisikan sebagai yang memiliki arah yang sama dari aliran muatan positif yang dikandungnya, atau aliran dari bagian paling positif dari sirkuit ke bagian paling negatif. Saat ini disebut dengan arus konvensional.
Gerakan elektron bermuatan negatif di sekitar sirkuit listrik, maka dianggap positif pada arah “berlawanan” dari elektron tersebut. Meski begitu, tergantung kondisinya, arus listrik dapat terdiri dari aliran partikel bermuatan dari salah satu arah, atau bahkan bersamaan dari kedua arah. Konvensi positif ke negatif digunakan luas untuk menyederhanakan kondisi ini. Proses ketika arus listrik melewati material disebut konduksi listrik, dan sifatnya bervariasi tergantung dari partikel bermuatan dan material yang mereka lewati. Contoh arus listrik misalnya konduksi logam, di mana elektron mengalir melalui konduktor listrik seperti logam, dan elektrolisis, di mana ion (atom bermuatan) mengalir melalui cairan atau plasma. Ketika partikel itu sendiri dapat berpindah agak lambat, medan listrik yang menggerakkan mereka dapat memperbanyak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, memungkinkan signal lsitrik untuk lewat dengan cepat pada kawat.
Pengaruh Impedansi Internal Baterai
Impedansi internal dipengaruhi oleh karakteristik fisik elektrolit. Semakin kecil ukuran granular bahan elektrolit, semakin rendah impedansi sel. Ukuran butir diatur oleh pabrik sel dalam proses penghalusan. Impedansi internal sebuah sel menentukan kemampuan membawa arusnya. Hambatan internal yang rendah mengijinkan arus yang tinggi.
Ketika sel baterai menua, hambatan elektrolit cenderung meningkat. Penuaan juga menyebabkan permukaan elektroda rusak dan hambatan kontak menumpuk dan pada saat yang bersamaan luas efektif pelat berkurang yang menurunkan kapasitansinya. Semua efek ini meningkatkan impedansi sebenarnya sel yang secara berkebalikan memengaruhi kemampuannya untuk bekerja.
Baterai merupakan tempat penyimpanan arus listrik yang dapat digunakan saat diperlukan, dimana baterai ini mempunyai dua kutup yang berbeda dan mempunyai beda potensial pada kedua kutupnya, dengan salah satu kutup positip dengan kuat arus semakin kuat arus listriknya, Arus yang melalui resistansi listrik akan menyebabkan panas. Arus terdiri dari arus searah (DC) atau arus bolak balik (AC).
Untuk itu sangat Penting untuk dilakukan Predictive Maintenance dalam Semua Jenis Tipe Baterai. Terutama pada Perusahaan yang menggunakan cadangan daya dari baterai, seperti Perusahaan Data Center, Rumah Sakit, Gedung-Gedung, maupun yang lainnya.
Salah satu preditive Maintenance yang dilakukan yaitu dengan menguji/mengetest setiap baterai dengan battery tester secara rutin. Hal sangat bermanfaat, sehingga kamu dapat mengetahui keadaan baterai, apakah masih layak atau perlu diganti. Jangan sampai ketika baterai mati mendadak sehingga menghambat produktivitas, maupun menyebabkan kerusakan peralatan elektronik, bahkan sampai menyebabbkan data-data penting.
Tentunya Radius juga dapat membantu kamu. Kami menyediakan Battery Tester BT3554-50 untuk membantu Kamu menguji baterai-baterai. Dengan Hioki BT3554-50, cukup mengetes hanya 2 detik setiap baterai. Hasil pengujian dan pengukuran dapat kamu lihat melalui PC, Laptop, maupun Smartphone.
Lihat Battery Tester Hioki BT3554-50 Disini
AUTHOR – CHANDRA K. S