Masalah terbesar yang dapat mempengaruhi kestabilan dan keandalan dari sistem tenaga listrik adalah adanya gangguan. Gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik dapat disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor internal (ex: Pin Isolator pecah) dan faktor eksternal (ex : binatang/burung, ular).Pada saat tertentu gangguan dapat terjadi dan disebabkan oleh binatang berupa burung dan ular. Untuk itu diperlukan suatu pemeliharaan periodik agar bisa mengatasi gangguan tersebut tidak terjadi kembali salah satunya dengan memasang Topi Isolator. Saat pertama kali diperkenalkan penggunaan Topi Isolator sangat efektif untuk mengatasi gangguan sesaat / permanen yang disebabkan oleh binatang seperti burung dan ular, namun pekerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan membutuhkan pemadaman.
Sejak ditemukan, energi listrik merupakan salah satu energi yang banyak dimanfaatkan oleh umat manusia dalam menjalani kehidupannya sehari – hari. Seiring kemajuan zaman, pemanfaatan energi listrik dalam membantu kehidupan umat manusia semakin dominan, hampir semua aktifitas kehidupan manusia memerlukan energi listrik, baik aktifitas di rumah, tempat kerja, tempat belanja, tempat hiburan dan lain-lain. Dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik tersebut diperlukan sistem tenaga listrik yang baik dan handal, namun kenyataannya dalam penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit hingga ke beban sering mengalami gangguan, sehingga menyebabkan pemadaman listrik yang harus dialami oleh konsumen.
Permasalahan yang paling mendasar pada sistem tenaga listrik adalah mutu, kontinuitas, dan ketersediaan pada konsumen, yang semua unsur tersebut merupakan bagian dari keandalan suatu sistem, apabila tidak terdapat salah satu dari unsur tersebut, maka sistem tidak dapat di katakan handal, untuk itu analisa perhitungan keandalan sistem pada jaringan distribusi 20 kV merupakan faktor yang penting untuk menilai kinerja suatu sistem, sehingga dapat diambil langkah antisipasi untuk mengurangi gangguan yang disebabkan oleh faktor – faktor seperti usia peralatan, ataupun pemeliharaan terhadap peralatan – peralatan yang terpasang pada jaringan tersebut. Nilai – nilai keandalan sistem yang perlu di hitung yaitu SAIDI (System Average Interuption Duration Indeks) dan SAIFI (System Average Interuption Frekuensi Indeks), dimana kedua metode tersebut adalah Indikator untuk menghitung lama waktu / Durasi dan jumlah kali / Frekuensi.
Saluran transmisi adalah penyaluran energi listrik dari pusat-pusat pembangkit ke gardu induk – gardu induk sampai kekonsumen menggunakan media isolasi udara dan kabel yang besaran tegangannya adalah Tegangan Ultra Tinggi (UHV), Tegangan Ekstra Tinggi (EHV), Tegangan Tinggi (HV), Tegangan Menengah (MHV), dan Tegangan Rendah (LV). SUTM merupakan jenis Saluran Distribusi Tenaga Listrik yang banyak digunakan di PLN daerah Sumatera karena harganya yang lebih murah dibanding jenis lainnya serta pemeliharaannya mudah.
Sistem Proteksi
Gangguan yang sering terjadi pada sistem distribusi saluran udara tegangan menengah adalah gangguan sementara dan gangguan permanen.
Gangguan sementara berkisar antara 80-90% sisanya gangguan permanen. Gangguan tersebut dihilangkan dengan cara pemutusan pelayanan sesaat. Lama gangguan di minimumkan dan pemutusan rangkaian yang dipandang belum perlu oleh sekering diatasi dengan memasang relai yang mampu mentrip dan menutup kembali secara cepat dari CB atau ACR (automatic circuit recloser).
Sedangkan gangguan permanen biasanya membutuhkan waktu lama dalam penanganannya karena diselesaikan secara manual seperti :
- Mengganti konduktor yang terbakar, fuse yang meledak, atau peralatan yang rusak.
- Memindahkan atau memotong cabang pohon dari saluran.
- Menutup CB atau recloser untuk memulihkan kembali pelayanan. Dibandingkan saluran udara, gangguan sementara pada saluran bawah tanah lebih sedikit dan sebagian merupakan gangguan permanen. Tugas utama sistem proteksi dalam sistem tenaga listrik.
Kriteria Gangguan
Gangguan terbagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
- System Fault Controllable, Gangguan pada peralatan yang berkaitan langsung dengan tegangan sistem dan dapat menimbulkan arus hubung singkat pada sistem tenaga listrik yang disebabkan oleh hal-hal yang dapat dikendalikan atau diprediksi sebelumnya. Contohnya seperti gangguan alat, pohon, gangguan penyulang karena salah koordinasi, dan lain-lain.
- System Fault Uncontrollable, Gangguan pada peralatan yang berkaitan langsung dengan tegangan sistem dan dapat menimbulkan arus hubung singkat pada sistem tenaga listrik yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak dapat dikendalikan atau diprediksi sebelumnya. Contohnya seperti gangguan karena petir, PFL, binatang di transmisi, Layang-layang, Pembangkit, Bencana Alam dan lain-lain.
- Non System Fault Controllable, Gangguan pada peralatan yang tidak berkaitan langsung dengan tegangan sistem, tetapi men-tripkan PMT. Contohnya adalah anomali relai yang menyebabkan Trip PMT, Kebocoran SF6, SC pada alat Bantu dan lain-lain.