Inspeksi secara periodik dan pemeriksaan kinerja sistem UPS sangat penting untuk menjaga sistem agar berjalan dengan baik dan bebas masalah. Desain UPS berkualitas seharusnya memiliki bagian-bagian yang dapat diperbaiki dan komponen yang ditempatkan untuk mudah dilepas, dengan sedikit pembongkaran. Hal ini dapat memungkinkan teknisi service untuk melakukan pemeliharaan rutin dan proses servis dengan cepat, serta dapat meminimalkan waktu beban kritis tetap tidak terlindungi.
1. Pemeliharaan Dasar
Area di sekitar UPS harus diperiksa setiap harinya, pastikan ada cukup ruang di sekitar unit dan pastikan aliran udara tidak terhambat di intake udara dan bukaan exhaust. Lingkungan operasi harus tetap sesuai dengan peralatan dan unit harus dipantau untuk alarm atau status tidak normal lainnya.
Filter udara pada UPS harus diperiksa setiap bulan dan diganti jika diperlukan. Ini juga saat yang tepat untuk mendokumentasikan parameter seperti peristiwa (event) sistem, pengukuran (metering), dan konfigurasi pengaturan. Verifikasi waktu/tanggal yang benar, ID komunikasi, dll.
2. Pemeliharaan secara Periodik
Kegiatan inspeksi harus dilakukan oleh orang yang sudah terkualifikasi secara berkala untuk menentukan kondisi wiring dan koneksi-koneksi apakah terdapat tanda-tanda overheating atau tidak. Koneksi baut dan kondisi circuit breaker harus diperiksa untuk tahanan tinggi dengan menggunakan kamera infrared ketika UPS dalam keadaan online, atau dilakukan pengukuran tahanan rendah (low-resistance measurement) ketika UPS dalam keadaan offline.
Unit harus dibersihkan secara berkala dengan metode yang sudah ditentukan oleh manufaktur. Semua sistem interlock listrik dan mekanik harus diperiksa untuk mengetahui kondisi operasi dan urutan operasi masih berjalan dengan normal atau sesuai.
Lakukan pengujian transfer statis dari inverter ke bypass dan sebaliknya. Gunakan kondisi beban normal apabila memungkinkan. Sebuah alat Power Quality Meter dapat digunakan untuk mengukur gambaran gelombang dari UPS pada bagian input dan output sekaligus untuk memvalidasi pengukuran pada metering internal.
Pemicu undervoltage pada pemutus input inverter harus diuji dan diatur sesuai dengan data yang diterbitkan oleh produsen. Sirkuit alarm juga harus diverifikasi apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Pemindaian tambahan dengan menggunakan infrared dapat membantu mengidentifikasi anomali pada capacitor bank dan sirkuit diode ketika UPS sedang berfungsi dan beroperasi dengan kapasitas minimal 40%.
3. Pemeliharaan Baterai
Pemeliharaan sistem baterai merupakan tantangan unik dari sistem kelistrikan karena Anda tidak bisa mematikan sistem hanya untuk pemeliharaan atau tindakan korektif.
- Berat Jenis Khusus (Specific Gravity)
Specific Gravity atau berat jenis khusus pada cairan elektrolit baterai dapat menentukan kondisi state of charge pada baterai. Semakin besar berat jenis pada cairan elektrolit, maka semakin besar state of charge pada baterai. Adapun pengertian state of charge baterai adalah indikasi seberapa banyak energi yang tersis dalam baterai dibandingkan dengan kapasitas penuhnya. Meskipun pengukuran ini berguna, namun umumnya pengukuran berat jenis baterai memberikan banyak nilai dalam menentukan kondisi kegagalan baterai. Didalam IEEE 450 merekomendasikan untuk melakukan pengukuran berat jenis elektrolit baterai pada 10% sel setiap 3 bulan dan semua sel setiap tahun.
- Tegangan Float (Float Voltage)
Mengukur tegangan float adalah salah satu metode pengujian baterai yang lebih tradisional, tetapi penting untuk dipahami bahwa tegangan cell yang benar tidak menunjukkan apapun kecuali bahwa cell sepenuhnya terisi.
Karena jumlah semua tegangan cell harus sama dengan pengaturan pengisi baterai, cell dengan tegangan yang lebih rendah harus diimbangi dengan meng-overcharging cell agar kondisi menjadi lebih baik, tetapi hal ini dapat menyebabkan peningkatan suhu operasi. IEEE merekomendasikan tegangan float baterai diperiksa setiap tiga bulan.
- Koneksi Baut antara Baterai
Lakukan pengukuran dan validasi nilai tahanan koneksi antar cell dengan menggunakan low-resistance meter. IEEE-450 2010 menentukan bahwa variasi nilai tahanan koneksi antar cell baterai tidak boleh lebih 20% di atas nilai pemasangan atau batas nilai atas yang ditetapkan oleh perancang sistem. IEEE 450-2010 merekomendasikan untuk melakukan pengukuran tahanan koneksi antar cell setiap tahun.
- Impedansi Internal
Pengukuran impedansi internal dilakukan untuk menentukan nilai resistansi internal dan untuk mengetahui kesehatan baterai (state of health) secara keseluruhan. Nilai resistansi internal yang rendah umumnya menunjukkan kapasitas yang lebih tinggi; oleh karena itu peningkatan resistansi internal dari waktu ke waktu dapat mengindikasikan kapasitas baterai yang menurun atau degradasi.
Pemeliharaan lainnya
Pengujian listrik dan fungsional yang lengkap pada sistem darurat (emergency system) mencakup peralatan seperti saklar transfer otomatis (Automatic Transfer Switches) dan generator darurat. Setiap komponen dalam sistem harus diperiksa untuk membantu memastikan operasi yang benar jika terjadi kegagalan sistem listrik yang tidak terduga.
Anda dapat melakukan pemeliharaan UPS dari sisi pengukuran kelistrikan dengan menggunakan instrument dari HIOKI yaitu HIOKI Power Quality Analyzer PQ3100/PQ3198 untuk memverifikasi gelombang listrik UPS, HIOKI Resistance Meter RM3548 untuk mengetahui nilai resistansi koneksi baterai UPS, dan HIOKI Battery Tester BT3554-50 untuk mengetahui nilai resistansi internal baterai UPS.
Referensi : https://wiki.testguy.net/t/ups-basic-applications-operation-and-maintenance-explained/285