Sistem kelistrikan pada bangunan gedung bagaikan jantung yang memompa kehidupan, mengantarkan energi ke seluruh penjuru, menerangi ruangan, menghidupkan peralatan, dan menunjang operasional dengan aman dan efisien. Memahami komponen-komponennya secara mendalam bagaikan mempelajari anatomi vital yang menopang kenyamanan dan keamanan penghuni.
Sumber Energi Listrik:
Dua sumber utama energi listrik menggerakkan sistem ini, bagaikan jantung yang memiliki dua bilik:
1. Sumber Listrik dari PLN:
- Jaringan listrik publik yang disuplai Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi nadi utama, bagaikan arteri yang membawa darah kaya oksigen.
- Listrik PLN umumnya memiliki tegangan menengah (20kV – 33kV), perlu diturunkan sebelum didistribusikan ke dalam gedung. Proses penurunan tegangan ini dilakukan melalui trafo step-down.
- Gardu Induk PLN: Bagaikan ruang pompa jantung, menerima pasokan listrik dari jaringan PLN dan mendistribusikannya ke gardu trafo di dalam gedung.
- Kabel Tegangan Menengah (N2XSEBY): Bagaikan pembuluh darah tebal, menghubungkan gardu induk PLN dengan panel tegangan menengah (MVDP) di dalam gedung.
2. Sumber Listrik dari Genset:
- Berperan sebagai pahlawan cadangan ketika terjadi pemadaman listrik dari PLN. Genset, bagaikan bilik jantung yang membantu saat bilik utama bermasalah, menggunakan bahan bakar seperti diesel atau bensin untuk menghasilkan energi listrik dan menjaga kelancaran operasional.
- Panel Kontrol Genset (PKG): Bagaikan otak genset, mengontrol dan mengoperasikannya secara otomatis saat terjadi pemadaman.
- Kabel Kontrol Genset: Bagaikan saraf-saraf yang menghubungkan PKG dengan genset dan LVMDP.
Komponen Sistem Kelistrikan:
Sejumlah komponen bekerja sama dalam simfoni kelistrikan, bagaikan organ-organ vital yang saling menunjang:
1. Panel Tegangan Menengah (MVDP):
- Menerima energi listrik dari gardu trafo PLN.
- Mendistribusikan energi listrik tegangan menengah ke trafo step-down.
- Dilengkapi dengan peralatan proteksi untuk mengamankan sistem dari gangguan.
2. Trafo Step-Down:
- Menurunkan tegangan menengah (20kV – 33kV) dari MVDP menjadi tegangan rendah (220V/380V) yang sesuai untuk penggunaan di dalam gedung.
- Trafo ini terhubung ke Panel Utama Tegangan Rendah (LVMDP).
3. Panel Utama Tegangan Rendah (LVMDP):
- Panel utama yang menerima energi listrik dari trafo step-down atau genset/PKG.
- Mendistribusikan energi listrik tegangan rendah ke panel-panel distribusi lainnya.
- Dilengkapi dengan peralatan kontrol dan proteksi untuk mengatur dan mengamankan distribusi energi.
4. Panel Distribusi:
- Jaringan panel-panel yang mendistribusikan energi dari LVMDP ke berbagai beban di dalam gedung.
- Panel-panel ini memiliki fungsi:
- Panel Penerangan: Mendistribusikan daya listrik untuk penerangan ruangan.
- Panel Stop Kontak: Mendistribusikan daya listrik untuk stop kontak dan peralatan elektronik.
- Panel Kontrol: Mengontrol peralatan-peralatan tertentu, seperti pompa air, AC, dan lift.
- Panel Tenaga: Mendistribusikan daya listrik untuk mesin-mesin besar, seperti motor listrik dan genset.
5. Kabel:
- Kabel-kabel bagaikan pembuluh darah yang mengantarkan energi ke seluruh tubuh bangunan:
- NYY: Digunakan untuk panel sub distribusi, panel distribusi, dan instalasi penerangan.
- NYA: Digunakan untuk instalasi stop kontak.
- FRC (Fire Resistance Cable): Digunakan untuk electric pump pada pompa pemadam kebakaran dengan ketahanan api yang tinggi.
Sistem Grounding:
- Sistem grounding berfungsi untuk menyalurkan arus bocor ke tanah, sehingga mencegah terjadinya sengatan listrik.
- Komponen utama sistem grounding adalah grounding rod, kabel grounding, dan panel grounding.
Peralatan Pengaman:
- Sistem kelistrikan dilengkapi dengan berbagai peralatan pengaman untuk mencegah terjadinya gangguan dan kecelakaan, seperti:
- MCB (Miniature Circuit Breaker): Memutuskan aliran listrik secara otomatis saat terjadi kelebihan beban.
- ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker): Memutuskan aliran listrik secara otomatis saat terjadi arus bocor ke tanah.
- MPCB (Motor Protection Circuit Breaker): Melindungi motor listrik dari kerusakan akibat kelebihan beban, korsleting, dan fase hilang.
- FUSE (Sekering): Memutuskan aliran listrik secara permanen saat terjadi korsleting.
- Arrester Petir: Melindungi instalasi listrik dari sambaran petir.
Peraturan dan Standar:
- Pemasangan dan pengoperasian sistem kelistrikan harus sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku, seperti PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) dan SNI (Standar Nasional Indonesia).
- Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan keandalan sistem kelistrikan.
Perawatan dan Pemeliharaan:
- Sistem kelistrikan harus dirawat dan dipelihara secara berkala untuk memastikan performanya optimal dan mencegah terjadinya gangguan.
- Perawatan dan pemeliharaan harus dilakukan oleh teknisi listrik yang berpengalaman dan bersertifikat.
Kesimpulan:
Sistem kelistrikan pada bangunan gedung merupakan sebuah simfoni kompleks yang menopang kehidupan modern. Memahami komponen-komponennya secara mendalam bagaikan mempelajari anatomi vital yang menunjang kenyamanan, keamanan, dan operasional yang lancar. Dari sumber energi, panel distribusi, hingga peralatan pengaman, setiap elemen bekerja sama untuk memastikan aliran energi yang aman, efisien, dan andal, bagaikan jantung yang berdetak tanpa henti untuk menghidupkan bangunan.
Hubungi Kami
Radius Electric merupakan distributor resmi Hioki. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk-produk Hioki atau solusi kelistrikan lainnya, jangan ragu untuk menghubungi kami. Klik tombol WhatsApp di pojok kanan bawah untuk berbicara langsung dengan tim kami. Kami siap membantu Anda memastikan sistem kelistrikan gedung Anda tetap aman dan andal!
Sumber: