Listrik merupakan sumber utama kehidupan untuk peralatan yang menunjang kehidupan kita sehari – hari. Dengan adanya listrik, kita dapat menonton televisi, menggunakan escalator di Mall, Hotel dan, menggunakan mesin – mesin produksi, dan lain sebagainya. Tetapi, bagaimana jika listrik tiba tiba padam? Tidak masalah untuk konsumen kecil seperti kita, tetapi akan sangat merugikan bagi konsumen besar seperti industri dan gedung gedung bertingkat seperti hotel atau perkantoran.
Mereka akan mengalami kerugian, dan juga complain dari customer. Listrik yang menyala pun, dapat membuat kerugian terutama di sector industri dan gedung gedung bertingkat. Mengapa demikian? Walaupun listrik mereka menyala, tetapi bagaimana jika kualitas kelistrikannya buruk? Tentu akan ada akibat buruknya. Dalam istilah kelistrikan, kita biasa menyebutnya sebagai kualitas daya atau Power Quality.
Kualitas daya listrik ini sangat penting dan perlu diperhatikan bagi konsumen besar. Jika tidak, konsumen akan mengalami beberapa kerugian. Lalu apa sebenarnya kualitas daya itu?
Power Quality / Kualitas Daya Listrik adalah permasalahan daya listrik yang berbentuk penyimpangan tegangan, arus atau frekuensi yang mengakibatkan kegagalan ataupun kesalahan operasi pada peralatan-peralatan yang terjadi pada konsumen energi listrik. Kualitas daya yang baik memiliki gelombang yang sesuai dengan tegangan AC yang sudah ditetapkan, misalkan di Indonesia adalah 220 Volt AC. Jika kualitas dayanya buruk, maka akan terjadi kerugian baik dari sisi pelanggan ataupun pembangkit dalam hal ini adalah penyedia listrik yaitu PLN. Banyak factor yang dapat menyebabkan buruknya kualitas daya. Bisa dari factor tegangan, factor arus, factor frekuensi, dan factor beban.
Dari beberapa factor ini bisa kita bagi menjadi beberapa kejadian atau event yang membuat kualitas daya menjadi buruk.
- Voltage Sag (Dip)
Penurunan tegangan sebesar 10% sampai 90% dari tegangan nominal selama 1.5 cycles, 1 menit. Bisa dikarenakan short circuit, overload, atau starting motor induksi atau beban besar.
2. Voltage Swell
Kenaikan tegangan sebesar 10% sampai dengan 90% dari tegangan nominalnya, kebalikan dari Voltage Dip. Disebabkan karena beban besar yang dimatikan.
3. Ketidakseimbangan Tegangan (Voltage Unbalance)
Ketidakseimbangan tegangan ini merupakan nilai tegangan yang tidak sama pada tiap phasenya, sangat terlihat pada jaringan 3 phase. Dapat menurunkan kinerja atau performa dan menurunkan umur atau lifetime dari motor 3 phase. Biasa dinyatakan dalam persen.
4. Inrush Current
Inrush Current merupakan kenaikan nilai arus maksimal yang masuk ketika peralatan listrik pertama kali dinyalakan. Banyak peratalan yang dapat menghasilkan inrush current diantaranya, motor induksi, transformers, kapasitor.
5. Frequency Fluctuations (Fluktuasi Nilai Frekuensi)
Fluktuasi frekuensi merupakan deviasi dari frekuensi dasarnya. Biasanya dikarenakan sumber pembangkitan. Jika hal ini terjadi melebihi ambang batas yang diizinkan, maka dapat mengganggu bahkan merusak peralatan listrik yang terpasang.
6. Harmonik atau Harmonisa
Gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang dan tegangan. Pada dasarnya harmonic adalah gejala yang timbul akibat dari pembentukan gelombang – gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan kelipatan atau perkalian dari frekuensi dasarnya. Distorsi ini umumnya disebabkan oleh beban non-linier. Bentuk gelombang beban non-linier tidak seimbang dengan tegangan dalam setiap setengah siklus sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan keluarannya tidak sama dengan gelombang masukannya dan mengalami distorsi.
Nah, setelah kita mengetahui kejadian atau event apa saja yang dapat menurunkan kualitas daya, lalu bagaimana cara memperbaikinya? Tentu saja, biaya perbaikan atau repair setelah kejadian terburuk terjadi, pasti akan lebih mahal. Maka dari itu, kita harus mencegah supaya kejadian yang tidak diinginkan tidak terjadi dengan melakukan upaya pencegahan atau preventive.
Kita bisa melakukan upaya ini dengan cara memonitor atau memantau kualitas daya beban kelistrikan kita. Alat untuk memonitor kualitas daya ini biasa disebut dengan Power Quality Analyzer. Cara kerja Power Quality Analyzer ini dengan cara memonitor atau merekam gelombang dan parameter kelistrikannya, yang dibandingkan dengan nilai referensi yang diijinkan pada parameter tersebut. Selain itu juga, alat ini mampu untuk mendeteksi event/kejadian yang menyebabkan menurunnya kualitas daya seperti yang sudah saya jelaskan diatas.
Salah satu Power Quality Analyzer yang mampu melakukan tugas seperti itu adalah PQ3100 dan PQ3198 dari merk HIOKI. Alat ini mampu untuk merekam dan mendeteksi kejadian kejadian yang dapat menyebabkan penurunan kualitas daya. Dengan alat ini, kita dapat mengetahui kualitas daya pada system kita, apakah baik atau terdapat tanda-tanda yang menyebabkan kualitas daya menjadi menurun. Jika kita sudah mengetahui kondisi kualitas daya pada system kita, kita dapat menganalisa hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas dayanya.
Info Penting!!!
Suatu inventasi yang bagus jika mempunyai dana lebih untuk memiliki Power Quality Analyzer sehingga dapat melakukan monitoring kualitas daya listrik secara rutin untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan. Namun jika hanya memiliki dana terbatas dan hanya sesekali melakukan monitoring kualitas daya, kami dapat menyewakan Power Quality Analyzer beserta Operatornya Untuk Anda.
Jika anda membutuhkan Power Quality Analyzer atau menyewa Power Quality Analyzer untuk Monitoring Kualitas Daya Listrik, kami dapat membantu anda. Kami dapat memberikan presentasi maupun Demo Produk GRATIS!!
Alat Standar Power Quality Analyzer kami adalah Hioki PW3198 dan Hioki PQ3100. Jangan segan untuk bertanya pada kami melalui WA dipojok kanan bawah (atau klik disini). Atau melalui email cs@radiud.co.id. Kami akan senang bisa membantu anda
Produk Power Quality Analyzer
Informasi lainnya:
- Sewa Power Quality Analyzer, Solusi Untuk Maintenance Kualitas Daya Pada Gedung
- 9 Permasalahan Dan Solusi Pada Kualitas Daya (Power Quality )