Pada prinsip pengujian tahanan isolasi atau insulation resistance test, sebuah peralatan akan diberikan tegangan pada bagian isolasi (konduktor – ground) dan akan didapat nilai tahanan dari peralatan tersebut. Dari nilai tahanan tersebut kita dapat menilai apakah isolasi peralatan tersebut masih dalam kondisi baik atau tidak. Pada dasarnya, tegangan yang diberikan pada pengujian tahanan isolasi, dapat berupa tegangan DC atau tegangan AC. Kita melihat pada pengujian tahanan isolasi DC,arus konduksi atau kebocoran arus yang memberikan kita informasi yang dibutuhkan.
Sebaliknya, pada pengujian dengan tegangan AC, arus yang diberikan sangat besar, dan kebocoran arus relatif kecil. Pengujian dengan tegangan AC sering digunakan untuk pengujian Hi-Pot, yang dimana tegangan dinaikkan ke nilai tertentu untuk melihat apakah insulasi dapat menahan tegangan tersebut atau tidak. Ini adalah jenis pengujiaan GO/NO GO (Good/No Good) dan dapat menyebabkan kerusakan isolasi, berbeda dengan pengujian DC yang pada dasarnya tidak merusak.
Jika kita telah menggunakan tegangan uji DC dan ingin menggunakan tegangan uji DC sebagai alternatif, maka kita perlu sedikit meningkatkan tegangan uji DC maksimum agar mendapatkan hasil yang setara.
Dalam beberapa kasus, pengujian dengan tegangan AC mungkin lebih cocok untuk pengujian kelayakan standar suatu peralatan. Kita berikan tegangan uji sesuai yang dipilih dan melihat apakah peralatan yang diuji lulus atau tidak lulus dalam kelayakan. Dengan pengujian tegangan DC, kita mendapatkan gambaran yang lebih kualitatif, kita dapat mengukur arus bocor ketika tegangan dinaikkan dan mendapatkan nilai tahanan isolasi tertentu.
Apabila peralatan yang kita gunakan berukuran besar, terdapat keuntungan secara ekonomi dalam pengujian tegangan DC dibandingan tegangan AC. Saat tegangan uji meningkat, biaya dan berat peralatan AC naik jauh lebih cepat dibandingkan dengan peralatan uji DC yang sebanding. Hal ini terjadi karena, saat pengujian tegangan AC, diperlukan pengisian arus (charging current) yang besar pada mesin yang lebih besar. Sedangkan pada pengujian dengan tegangan DC, arus ini turun dengan sangat cepat setelah pengisian awal.
Sebagai kesimpulan, pengujian tahanan isolasi dengan tegangan DC hampir secara eksklusif untuk pemeliharaan tegangan tinggi dan pengujian lapangan karena alasan berikut :
- Harga lebih murah
- Peralatan uji yang ringan
- Ukuran peralatan uji yang kecil
- Pengujian tidak merusak insulasi (Non-destructive)
- Informasi yang didapatkan lebih banyak.
Referensi :
Megger. (2006). “A Stitch in Time, The Complete Guide to Electrical Insulation Testing”