Kendaraan listrik baterai adalah kendaraan listrik yang berjalan hanya dengan daya baterai dan diisi dari sumber eksternal. Tegangan kerja kendaraan listrik seiring tahun semakin bertambah, dari 60 V hingga 200 V. Tegangan tinggi dari baterai ini akan membantu seberapa jauh jarak tempuh dari mobil listrik dalam satu kali pengisian daya baterai. Meski demikian tegangan baterai yang tinggi ini memiliki harga yang harus diabayar pula, yaitu upaya dalam menjaga keamanan dari bahaya kelistrikan tegangan tinggi. Sehingga diperlukan beberapa tindakan pencegahan saat melakukan pemeliharaan dan inspeksi. Pada artikel ini kita akan membahas macam-macam tes kelistrikan yang harus dilakukan oleh teknisi bengkel mobil listrik, mulai dari melepas baterai tegangan tinggi (HV) hingga menginisialisasi kendaraan listrik (EV).
Mematikan Sistem Tegangan Tinggi Kendaraan
Langkah pertama untuk melakukan uji pada mobil listrik adalah memastikan bahwa tegangan tinggi pada mobil listrik tersebut tidak terhubung ke sistem nya, untuk itu perlu mematikan terlebih dahulu sistem tegangan tinggi pada mobil listrik tersebut. Untuk melakukan hal ini perlu teknisi yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-undang dan peraturan dengan pelatihan profesional. Cara mematikan mobil listrik ini adalah dengan cara mencabut steker atau sakelar servis. Demi keselamatan lakukan inpeksi visual juga, dan lakukan pemindaian DTC (Digital Trouble Codes) dengan DTC Scan merk apapun.
Mengukur Suhu Baterai Tegangan Tinggi
Ukur suhu permukaan baterai sistem tegangan tinggi dengan infrared termometer. Dalam pemeriksaan ini, periksa variasi suhu serta area bersuhu tinggi.
Putuskan Sambungan Kabel Baterai Tegangan Tinggi dan Biarkan Habis
Lakukan pengukuran tegangan nol pada titik inverter (A), Sasis (B), Kabel Tegangan Tinggi (C), Baterai (D). Kemudian lepaskan kabel tegangan tinggi (HV) dan tunggu setidaknya 10 menit hingga sistem HV habis. Untuk menhindari kecelakaan serius, perlu menunggu jangka waktu tertentu (lihat manual pengguna dari masing-masing produsen mobil listrik).
Mengukur Suhu Baterai Tegangan Tinggi
Ukur suhu permukaan baterai dengan thermometer non kontak. Dapat menggunakan infrared thermometer atau bahkan thermal imager. Dalam pemeriksaan ini amati persebaran dan variasi suhu pada permukaan baterai bertegangan tinggi. Cari titik yang bersuhu tinggi, jika nilai ukur dalam batas tidak wajar, yang artinya berbeda jauh dengan titik uji lain. Maka lakukan tindakan lebih lanjut.
Pengukuran Tegangan Nol
Pengukuran ini dilakukan untuk mencegah sengatan listrik dan untuk memastikan bahwa kendaraan dimatikan. Ukur voltase pada permukaan yang kemungkinan besar akan tersentuh saat mencabut konektor tegangan tinggi HV. Selain itu, setelah mencabut konektor baterai tegangan tinggi HV, pastikan sistem tegangan tinggi HV dimatikan. Dalam pengujian ini, voltase harus diukur antara titik spesifik dan arde sasis kendaraan. Itu harus ditampilkan sebagai nol volt (0 V).
Tes ini dilakukan tiga kali:
1.Sebelum melepas kabel HV antara baterai HV dan inverter.
2.Setelah melepas kabel HV antara baterai HV dan inverter.
3.Sebelum menghubungkan kembali kabel HV antara baterai HV dan inverter.
Instrumen yang digunakan: DIGITAL MULTIMETER DT4261
- Shutter lock pada HIOKI DT4261 dapat menjadi pencegahan human error saat pengoperasian DMM pada unit tegangan tinggi kendaraan listrik. Yang mana bila ada tegangan tinggi berlebih yang masuk pada DMM (misal posisi pengukuran kapasitor) dapat merusak instrumen DMM nya. Dengan fitur Shutter lock ini dapat mengurangi dampak tersebut.
- Mode LoZ (impedansi input rendah) menghilangkan efek tegangan semu disebabkan oleh kapasitansi target pengukuran dan impedansi input multimeter yang tinggi. Ini memungkinkan Anda mendapatkan pembacaan yang akurat.
Setelah pengujian di atas, penonaktifan sistem HV sudah sukses. Kini setelah keamanan kendaraan terjamin, pekerjaan perbaikan dan inspeksi pada kendaraan listrik dapat dilakukan.
Perbaikan, inspeksi dan penggantian komponen HV
Tes ikatan ekuipotensial
Tes ini dilakukan ketika komponen tegangan tinggi (HV) telah dipasang atau diganti. Periksa secara elektrik apakah semua sasis, pelindung, dan komponen lainnya tersambung tanpa masalah. Ukur resistansi sambungan arde di area tempat sasis kendaraan dan komponen tegangan tinggi HV telah terhubung secara sempurna, ditunjukan dengan nilai resistansi lebih kecil dari 0,1 Ohm. Jika nilai resistansi tinggi atau nilai resistansi berbeda secara signifikan dari nilai yang diukur, sambungan komponen tegangan tinggi HV mungkin tidak dipasang dengan benar.
Instrumen yag digunakan : HIOKI RESISTANCE METER RM3548
- RM3548 adalah meter miliohm DC empat terminal (empat wire Kelvin).
- Kisaran arus uji adalah dari 500 nA hingga 1 A. Hal ini memenuhi persyaratan standar ECE-R100 (*2) untuk presisi pengukuran yang sangat baik.
*2:Standar keselamatan untuk powertrain listrik kendaraan darat termasuk sistem baterai yang dapat diisi ulang.
Tes Ketahanan Isolasi
Dalam pengujian ini, bertujuan untuk memverifikasi tidak adanya cacat insulasi antara sistem tegangan tinggi dengan grounding. Pengujian tahanan isolasi dilakukan pada konektor tegangan tinggi (HV) pada sisi baterai dan konektor inverter pada sisi inverter. Pengujian dilakukan masing-masing sisi (baterai dan inverter) dan landasan sasis kendaraan. Tegangan injek yang diperlukaan untuk uji ini adalah lebih besar dari daya baterai total yang diapakai kendaraan listrik yang tentunya masing-masing produsen kendaraan listrik mempunyai saran voltase uji yang berbeda-beda.
Instrumen yang digunakan : HIOKI INSULATION TESTER IR4057-50
- Untuk rentang HV (500 V atau 1000 V), IR4057-50 memiliki fitur keselamatan yang mengharuskan teknisi membuka kunci selain memilih voltase untuk mencegah kecelakaan HV yang tidak disengaja.
- Kabel uji opsional dengan sakelar jarak jauh, L9788-10, dilengkapi dengan LED, yang membantu visibilitas dan penilaian lulus/gagal sesaat saat pengukuran sedang berlangsung.
Tes Tegangan Nol Tahap Akhir
Saat perbaikan atau pemeriksaan selesai, lakukan pengukuran tegangan nol di sisi inverter dan sisi baterai sebelum menyambungkan kembali sistem HV dengan aman.
Menghubungkan kembali sistem HV kendaraan (re-inisialisasi)
Pasang kabel tegangan tinggi, colokan servis (alias sakelar), dan kembalikan sistem HV kendaraan ke status berenergi.