Instruksi Kerja (IK) dan Prosedur Pekerjaan

A. Instruksi Kerja (IK) dan Prosedur Pekerjaan Pengukuran Battery VRLA

  1. Battery VRLA pada Sistem UPS pastikan dalam keadaan aktif dan sedang bekerja mensupply sebuah sistem kontrol.
  2. Persiapkan alat pelindung diri (APD) sebelum melakukan kegiatan pengukuran battery VRLA demi mencegah terjadinya kecelakaan pekerjaan seperti Insulation Gloves dan Safety Shoes.
  3. Pastikan alat pengukuran battery VRLA, dalam kegiatan ini menggunakan Hioki Battery Tester BT3554 dalam keadaan yang baik dan telah terkalibrasi untuk menjamin keakurasian dan ketepatan nilai hasil pengukuran.
  4. Setting fungsi alat Hioki Battery Tester BT3554 berdasarkan standar parameter battery VRLA yang akan diukur, dalam hal ini berupa besarnya Nilai Internal Resistansi yang terdapat dalam battery tersebut.
  5. Lakukan pengukuran pada setiap kutub cell pada kutub battery VRLA untuk mendapatkan nilai kualitas daya yang dihasilkan oleh battery.
  6. Catat data hasil pengukuran battery untuk dapat dilakukan analisa lebih mendalam tentang kondisi battery dalam menyalurkan energi listrik.
  7. Setelah berakhirnya kegiatan pekerjaan, bersihkan kembali area ruang kerja, instal kembali panel box sistem UPS secara baik demi mencegah terjadinya kerusakan sistem.

B. Prosedur Pengukuran Partial Discharge pada GIS 150 KV menggunakan PMDT.

Pengukuran Partial Discharge pada Sistem Kelistrikan Tegangan Menengah Maupun Tegangan Tinggi ditunjukan untuk dapat mengetahui apakah adanya sebuah Partial Discharge pada Sistem. Pengujian on-line Partial Discharge (PD) bertujuan untuk mendeteksi titik-titik terjadinya awal fenomena degradasi atau kerusakan insulasi pada sistem insulasi kelistrikan, dengan Fenomena ini disebut dengan fenomena Partial Discharge (PD). Pengujian Partial Discharge (PD) sangat penting dilakukan sebagai Early Warning system terhadap degradasi insulasi. Terutama pada sistem daya listrik Tegangan Menengah (TM) dan Tegangan Tinggi (TT). Karena syarat terjadinya fenomena PD adalah adanya tegangan listrik >3kV, dan cacat insulasi (baik Cacat Pabrik maupun Life-Timenya. Pengujian PD dapat dilakukan di peralatan kelistrikan Tegangan Menengah maupun Tegangan Tinggi seperti, GIS, Transformer, MV Switchgear, dan Kabel Power.

  1. Mempersiapkan unit PMDT berdasarkan dengan kebutuhan pengukuran dilapangan, sensor dan kelengkapan unit wajib untuk diperiska untuk mempermudah pekerjaan yang akan dilakukan.
  2. Pekerja dilapangan wajib memahami prosedur kegiatan pekerjaan, terkhususnya dalam ruang lingkup Tegangan Menengah dan tegangan tinggi untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
  3. Jobs Safety Analysis (JSA) dan Work Permit dikhususkan sebagai prosedur maupun panduan dalam kegiatan di lapangan, terkhususnya dalam kegiatan Pengukuran Partial Discharge pada lingkup Tegangan Menengah dan Tegangan Tinggi
  4. Alat Pelindung Diri (APD) wajib dipersiapkan dan digunakan untuk menjaga dan mencegah Akibat dari Kecelakaan Kerja.
  5. Alat Pelindung Diri (APD), seperti Safety Helmet, Shoes maupun Insulation Gloves wajib sudah memiliki standar keamanan K3 untuk menjamin keselamatan pengguna saat kegiatan dilapangan.
  6. Insulation Gloves yang digunakan wajib sesuai dengan besarnya tegangan maupun arus pada lingkup pekerjaan demi mencegah pekerja tersengat dari Arus maupun Tegangan Listrik yang berbahaya.
  7. Setiap Pekerja wajib mengikuti panduan maupun arahan yang diberikan oleh Petugas K3 dilapangan, Petugas K3 akan memberikan penyuluhan maupun informasi penting terkait keamanan dan keselamatan kerja dilapangan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang berbahaya.
  8. Setiap masalah yang terjadi dilapangan, baik itu kerusakan sistem mesin dan kelistrikan, wajid diinformasikan kepada pihak penanggung jawab kegiatan (PIC Kegiatan) untuk mencegah hal yang tidak diharapkan.

Uraian Kerja Khusus:

  1. Siapkan Unit Online Partial Discharge Detector beserta Sensor Pendeteksi Partial Discharge yang akan digunakan saat pengukuran.
  2. Pastikan Unit Sensor dan Partial Discharge Detector dalam keadaan baik serta telah terisi dayanya secara penuh.
  3. Tempatkan atau Koneksikan Sensor Partial Discharge pada setiap titik uji pada sistem kelistrikan untuk mendeteksi Partial Discharge.
  4. Jaga Jarak Aman antara Sensor dengan Pekerja dilapangan yang melakukan kegiatan pembacaan hasil deteksi sensor.
  5. Kegiatan Pengukuran dilakukan secara Online-Testing, sehingga pekerja wajib mematuhi standar serta prosedur K3L yang berlaku.
  6. Proses Kegiatan Pengukuran setiap Titik Uji hanya dapat dilakukan selama 5 menit untuk menunjang Standar Keamanan.
  7. Hasil Deteksi Partial Discharge dapat ditampilkan pada Unit Alat untuk dapat dianalisis apakah terdapat Partial Discharge pada sistem.
  8. Pekerja dilapangan dapat berdiskusi secara langsung kepada pihak penanggung jawab kegiatan dari hasil pengukuran yang didapat.